Pepaya Madu
Pepaya (Carica papaya) adalah salah satu buah tropis
yang berasal dari Meksiko bagian Selatan dan bagian Utara dari Amerika
Selatan dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis
untuk diambil buahnya. Nama pepaya diambil dari bahasa Belanda “papaja” dan
diambil juga dari bahasa Arawak, “papaya” Pepaya dikenal dengan nama berbeda di
daerah yang berbeda pula di Indonesia. Dalam bahasa Jawa pepaya disebut
“kates”, dalam bahasa Sunda disebut “gedang” dan dalam bahasa Melayu dikenal
dengan nama “betik” atau “botiok”. Di Indonesia terdapat beberapa varietas yang
telah dikembangkan secara ekonomis seperti pepaya Hawai, California, Mirah
Delima, Callina, Carmina, Carmida, Bangkok, F1 Solo dsbnya.
Manfaat
Buah pepaya umumnya dikonsumsi segar sebagai buah diatas
meja, juga dibuat koktil atau campuran sup buah. Biasanya pepaya yang diminati
sebagai buah yang dikonsumsi segar adalalah buah pepaya yang memiliki tingkat
kemanisan (brix) yang cukup tinggi dan memiliki keunggulan lainnya yaitu ukuran
sedang (habis sekali makan bila dibuka 1 buah), tidak mudah benyek (lunak),
tidak berbau mahung atau berbau pahit yang akan akan mendatangkan rasa tidak
nyaman saat mengkonsumsinya. Buah pepaya muda pun sering saya olah untuk
sayuran semisal untuk sayur tumis ataupun sayur lodeh untuk kuah lontong sayur
kegemaran anak- anak.
Saya tertarik menanam pepaya awalnya disebabkan oleh alasan
pribadi. Sebagai seorang ibu, yang pernah mengalami masalah BAB setelah
melahirkan anak pertama, mencoba mencari obat kesana kemari untuk meredakan
derita saya. Tapi masalah yang saya hadapi adalah sedari kecil terbiasa sakit-sakitan
dan tubuh banyak teracuni oleh obat-obatan kimia. Saya menginginkan obat
yang enak, murah dan tidak meracuni tubuh saya lagi. Setelah mencari informasi
kesana kemari, rupanya obatnya ada di depan rumah, yaitu pepaya madu.
Gaya hidup sehat menjadi pilihan utama untuk mengkonsumsi
buah pepaya madu ini. Harga dikebun Rp. 5.000,- dan harga di pedagang pasar
kisaran Rp.8.000,- s.d. Rp.11.000,-. Di tingkat harga seperti ini jelas
menguntungkan petani dan juga masih terjangkau untuk semua kalangan masyarakat.
Menurut Prof. Sriani salah satu pemulia tanaman pepaya dari IPB, pepaya
mengandung 56 RE (retinol equivalen) dan 74 mg vitamin C yang lebih tnggi dari
kadar vitamin C yang dimiliki jeruk yang hanya 25 mg. Vitamin C bermanfaat
untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pepaya madu (mirah delima) yang memiliki
bobot 1-1,2 kg/buah cocok disantap habis untuk sekali kupas untuk konsumsi 2
orang atau lebih. Pepaya yang sudah dikupas akan berubah rasanya, hal ini
disebabkan oleh kadar vitamin C-nya yang tinggi.
Saya menanam pepaya madu (mirah delima) semenjak tahun 2010.
Awalnya iseng-iseng alias coba-coba sebanyak 150 batang dibelakang rumah saya.
Berawal dari kunjungan bersama petani penangkar buah dari Kabupaten Kampar yang
ditaja oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura ke Kebun Contoh
Balai Penelitian Buah Tropika di Aripan dan Sumani Kec.Solok, Sumatera
Barat, saya tertarik pada pemuliaan pepaya yang rasanya sangat manis ini dan
tak berbau sama sekali seperti pepaya yang saya temukan di pasar sebelumnya.
Banyak permintaan pepaya dari pedagang buah terutama pada musim kemarau atau di
bulan Ramadhan. Pada bulan-bulan tersebut biasanya buah-buahan naik daun
harganya.
Daun pepaya juga bisa diolah menjadi sayuran yang
menyelerakan, bisa dibuat buntil atau urap atau hanya sebagai lalapan (direbus
terlebih dahulu). Konon katanya, bila rajin mengkonsumsi daun pepaya ini
seperti antibiotik alami didalam darah kita sehingga bisa mencegah perkembangan
virus Demam Berdarah (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Daun pepaya ini juga sering dipakai tuun temurun untuk melunakkan daging yang
akan diolah dengan cara merebusnya bersamaan dengan daging.
Getah pepaya (dapat ditemukan di batang, daun dan buah)
dikenal dengan sebutan papain karena mengandung enzim papain sejenis protease
yang dapat mengkonformasi protein lainnya sehingga bisa digunakan untuk
melunakkan daging dalam waktu singkat. Papain telah diproduksi secara massal
dengan bahan bakunya adalah getah pepaya yang dicampur dengan air (pengencer
getah pepaya) dan sulfit (pelarut bahan kimia). Getah pepaya juga tergolong
mahal karena bisa diolah menjadi tepung papain yang berguna untuk kebutuhan
rumah tangga dan industri. Getah ini secara tradisional bisa dimanfaatkan untuk
mengobati retak-retak pada telapak kaki.
Biji pepaya bermanfaat sebagai antioksidan dalam darah
karena dapat menurunkan kadar kolesterol dan Low Density Lipoprotein (LDL)
serta meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL). Biji pepaya memiliki efek
hipolipidemia untuk terapi hiperlipidemia yang disebabkan oleh kadar
lemak nabati atau kolesterol dalam jumlah terlalu tinggi karena ekstrak biji
tersebut mengandung alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, antrakuinon dan
antosianin. Biji bisa dikeringkan, diblender dan dibuat seperti kopi atau
langsung diblender segar dan diminum seperti jus.
Syarat tumbuh
Ketinggian
Tempat 0-100 m dpl, butuh waktu 25-30 hari untuk persemaian (yang tersingkat).
Makin tinggi tempat, makin lama wakt untuk berkecambah dan waktu untuk
berbunga, Temperaturoptimal agar pepaya berproduksi optimal adalah 21- 33 °C.
Temperatur berdampak terhadap fotosintesis tanaman pepaya. Fotosintat atau
karbohidrat yang dihasilkan fotosintesis menurun jika suhu lingkungan di atas
suhu 30 °C dan akan mempengaruhi ukuran buah yang makin mengecil. Curah Hujan
dan Kelembapan optimum untuk produksi pepaya rata-rata 100 mm dan kelembapan 66
%. Tingkat keasaman tanah atau pH Tanah yang cocok 5-7. Pada tanah
dengan pH 5-5,5 dibutuhkan pengapuran untuk meningkatkan pH tanah.
Langkah
praktis untuk budidaya pepaya madu adalah sebagai berikut :
1. Pilih lahan yang memenuhi syarat
tumbuh.
2. Olah lahan pada akhir bulan kering,
dan lakukan pembibitan pada awal bulan basah, dengan cara menyemai bibit 1
butir pada satu polybag kecil dan letakkan pada tempat yang tidak terkena
matahari langsung (diberi pelindung shading net tempat pembibitannya).
3. Buat bedengan dengan ukuran lebar
bedeng 1-1,5 m dan jarak antar bedeng 0,5-1 m
4. Jarak tanam 2,5 m x 2,5 m, sehingga
populasi dalam 1 (satu) ha adalah 1.200 batang
5. Buat lubang tanam ditengah bedengan
ukuran 0,5 m x 0,5 m x 0,5 m
6. Isi lubang tanam dengan campuran
tanah hitam dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 artinya tanah hitam
diaduk dengan pukan, hitungan gampangnya adalah 5-10 kg pukan masak dicampur
dengan tanah.
7. Bibit yang ditanam yang sudah
memiliki daun 5 helai atau sudah berumur ± 2 bulan setelah berkecambah.
Sebaiknya penanaman dilakukan sore hari, jadi tanaman muda ini tidak stress
kena sinar matahari langsung.
8. Pemupukan lanjutan dilakukan setiap
bulan NPK 16:16:16 sebanyak 100 gram per pokok hingga tanaman berumur 4 bulan,
dan saat tanaman belajar bunga diganti dengan pupuk KCL dan TSP untuk
menguatkan buah yang akan dihasilkan dengan dosis 1:1 atau 50 gram KCL dicampur
dengan 50 gram KCL untuk 1 pokok.
9. Penyiraman dilakukan sesuai dengan
kondisi cuaca, bila kering atau lahan berpasir, sebaiknya dilakukan penyiraman
dilakukan pagi dan sore hari karena akan mempengaruhi bunga dan buah baru yang
akan gugur bila tanaman kekurangan air.
10. Bila tanaman sudah berproduksi
(panen perdana saat tanaman berumur 6 bulan), pemupukan NPK 16 : 16 : 16
dilanjutkan dengan interval 1 x 2 bulan, tanpa pupuk KCL dan TSP, dan dibarengi
dengan penambahan pukan sebanyak 5-10 kg per pokok.
11. Hama yang paling sering mengganggu
pertanaman pepaya adalah kutu putih. Cara Peanggulangannnya adalah dengan
membasuh tanaman dengan menyemprotkan cairan sabun cuci piring yang dicampur
dengan air 1 liter dalam handsprayer. Kutu putih sering bernaung di bawah daun,
di permukaan buah sehingga akan mempengaruhi performa buah. Bila serangan sudah
pada level berbahaya, sebaiknya dibantu juga dengan semprotan insektisida
kontak. Untuk pencegahan penyerangan kutu putih, sebaiknya tidak ada pertanaman
cabe merah keriting disekitar pertanaman pepaya, karena pohon cabe adalah inang
terbaik untuk perkembangan kutu putih.
12. Panen rutin setelah tanaman umur 6
bulan akan dilakukan setiap hari, dan sebelum dijual sebaiknya buah dicuci dan
dikeringkan supaya kulit buah licin dan menarik.
Peluang
1. Keuntungan Tinggi
2. Biaya produksi hanya Rp.2.000/kg
sedangkan harga jual ditingkat pekebun Rp. 4.000 – Rp.6.000
3. Permintaan Tinggi
4. Kebutuhan pasar untuk pepaya manis
dan tahan selama pengiriman cukup tinggi Kualitas
5. Rasa manis berkadar gula 12-14
briks, berdaging tebal. Warna merah oranye menyala, kaya betakaroten dan
vitamin C Umur panen
6. Genjah hanya 6 bulan setelah tanam
dari bibit 2 bulan asal biji.
Kendala
1.
Daun, buah dan batang
Rentan
kena serangan kutu putih, kutu daun, tungau merah, layu bakteri virus mozaik,
bercak cincin, lalat buah dan busuk karena phytophtora dan antraknosa.(Penulis
adalah Kasi Holtikultura pada Dinas Petanian Kabupaten Kampar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar